5 Posisi Kontrol Kita sebagai Guru pada Disiplin Ilmu di Sekolah, Beserta Contoh Lengkap Penerapannya!
--
Baca juga: Link Gratis Cheat PB Zepetto 2024 Anti Banned dan Lag, Inilah Cara Pakai dan Installnya!
Guru yang berada di posisi teman menggunakan hubungan baik dan humor untuk mempengaruhi seseorang, mereka akan berkata:
- "Ayo bantulah, demi bapak ya?”
- "Ayo ingat tidak bantuan Bapak selama ini?”
- "Ya sudah kali ini tidak apa-apa. Nanti lbu bantu bereskan”
Aspek negatif dari posisi teman adalah jika suatu hari guru tidak membantu, siswa akan kecewa dan berkata “Saya pikir kamu adalah teman saya”.
Murid akan merasa kecewa dan tidak mau lagi mencoba. Kemungkinan lainnya adalah siswa hanya akan bertindak untuk guru tertentu dan tidak untuk guru yang lain. Siswa akan bergantung pada guru tersebut.
4. Pengawas
Memantau berarti mengawasi. Ketika kita mengawasi, kita bertanggung jawab atas perilaku mereka yang kita awasi. Posisi pengawas didasarkan pada aturan dan konsekuensi.
Dengan menggunakan sanksi/konsekuensi, kita dapat memisahkan hubungan pribadi kita dengan siswa, sebagai orang yang berada dalam posisi pengawas. Pertanyaan yang diajukan oleh seorang pengawas adalah:
- "Peraturannya apa?"
- "Apa yang telah kamu lakukan?"
- "Sanksi atau konsekuensinya apa?"
Pemantau sangat bergantung pada hitungan, rekaman, dan data yang dapat digunakan sebagai bukti perilaku seseorang. Pekerjaan ini menggunakan stiker, lembar catatan, dan daftar periksa. Tugas itu sendiri berasal dari teori stimulus-respon, yang menunjukkan tanggung jawab guru dalam mengontrol murid.
Baca juga: Wifi Hack Premium MOD Apk 2024 Free Download, Solusi Tampilkan Password yang Dikunci!
5. Manajer
Manajer adalah posisi di mana guru melakukan berbagai hal dengan murid, membuat mereka bertanggung jawab atas perilaku mereka dan membantu mereka menemukan solusi untuk masalah mereka sendiri. Seorang manajer sudah memiliki keterampilan dalam posisi sebagai teman dan pengawas, dan dengan demikian, terkadang dapat kembali ke kedua posisi tersebut jika diperlukan.
Namun, jika kita ingin siswa kita menjadi manusia yang bebas, mandiri, dan bertanggung jawab, kita harus mengacu pada Restitusi yang dapat membuat siswa kita menjadi manajer bagi diri mereka sendiri. Sebagai manajer, siswa didorong untuk menganalisis kebutuhan mereka sendiri, serta kebutuhan orang lain.
Penekanannya di sini bukan pada kemampuan untuk menarik konsekuensi, tetapi untuk bekerja dengan siswa tentang cara memperbaiki kesalahan Seorang manajer akan berkata:
- "Apa yang kita yakini?" (kembali ke keyakinan kelas)
- "Apakah kamu meyakininya?"
- "Jika kamu meyakininya, apakah kamu bersedia memperbaikinya?"
- "Jika kamu memperbaiki ini, hal ini menunjukkan apa tentang dirimu?"
- "Apa rencana kamu untuk memperbaiki hal ini?"
Tugas seorang manajer bukanlah mengatur perilaku orang lain. Kami membimbing siswa agar mereka dapat mengatur diri mereka sendiri. Seorang manajer tidak memisahkan siswa dari kelompoknya, tetapi mengembalikannya ke kelompoknya dengan lebih baik dan lebih kuat.
Ada kemungkinan bahwa, dalam praktik disiplin sehari-hari, kita kembali ke posisi sebagai teman atau pengawas, karena siswa tidak siap untuk didiskusikan atau diundang untuk memperbaiki kesalahan.
Demikianlah informasi yang dapat kami bagikan mengenai 'Posisi Kontrol Kita sebagai Guru pada Disiplin Ilmu di Sekolah' yang bisa kalian simak diatas. Sekian informasi dari kami, semoga bisa bermanfaat dan selamat mencobanya!