Update Tarif Listrik April 2024 Terbaru: Tetap Stabil, Menjaga Daya Beli Masyarakat di Tengah Ketidakpastian Global
--
BISNIS - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), memutuskan untuk tidak menaikkan tarif listrik bagi pelanggan nonsubsidi untuk periode April-Juni 2024. Hal ini merupakan kabar gembira bagi masyarakat di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian, terutama terkait dengan kenaikan harga energi.
Baca juga: Isi Pulsa Listrik 100 Ribu Dapat Berapa kWh di Tahun 2024? berikut Tutorial Isi Token Anti Ribet!
Baca juga: Token Listrik 50 Ribu Berapa KWH Daya 900? Panduan Lengkap untuk Pengguna Baru Agar Tak Keliru!
Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan beberapa faktor, di antaranya:
- Upaya menjaga daya beli masyarakat: Kenaikan tarif listrik dikhawatirkan dapat memperberat beban ekonomi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan.
- Kondisi ekonomi global: Harga energi global yang masih tinggi menjadi salah satu pertimbangan utama. Namun, pemerintah terus berupaya mencari solusi untuk meminimalisir dampaknya terhadap tarif listrik.
- Performa keuangan PLN: Kondisi keuangan PLN saat ini masih memungkinkan untuk menunda penyesuaian tarif listrik.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, menjelaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat, terutama di tengah situasi global yang penuh tantangan. "Pemerintah terus memantau perkembangan ekonomi global dan dampaknya terhadap harga energi, termasuk tarif listrik. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kondisi ekonomi masyarakat dan kinerja keuangan PLN," ujar Arifin.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menambahkan bahwa PLN akan terus berupaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas untuk meminimalisir dampak kenaikan harga energi global. "PLN berkomitmen untuk memberikan layanan listrik yang handal dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. Kami akan terus berupaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas agar dapat meminimalisir dampak kenaikan harga energi global," ujar Darmawan.
Baca juga: Prosesor AMD A8 Setara dengan Apa ya Kira-kira? Intel Core i5 Generasi 3 Disebut Jadi Pesaing Ketat!
