Sunday 24th of November 2024
×

Red Flag! 5 Teror Debt Collector Pinjol yang Bikin Hidup Tidak Tenang dan Susah Tidur Nyenyak: Jauh-Jauh Deh!

Red Flag! 5 Teror Debt Collector Pinjol yang Bikin Hidup Tidak Tenang dan Susah Tidur Nyenyak: Jauh-Jauh Deh!

--

5 Teror Debt Collector Pinjol yang Bikin Hidup Tidak Tenang

1. Ancaman Verbal

Mengutip dari beberapa sumber, berikut ini merupakan salah satu bukti penagihan pada debitur:


”Kita (baca: penagih utang, Red) akan membuat kalian dipecat, dipermalukan, bercerai, bangkrut, bahkan bunuh diri hingga utang dilunasi! Semua gerakan kalian percuma untuk memberantas pinjaman online. Karena kita desk collector (DC) akan membuat kalian terpuruk. Percuma lapor. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun menerima uang dari kita.”

2. Spill Nomor Pribadi

Narasumber yang bernama Hana menceritakan pernah suatu kali seorang DC menagihnya dengan cara yang tak pernah dia bayangkan. ”Saya dikirimi sebuah link oleh DC,” 

Link tersebut ternyata sebuah iklan penjualan mobil. Dalam iklan itu yang dicantumkan adalah nomor Hana. Praktis, puluhan kali orang menghubunginya hendak membeli mobil. ”Saya sampai stres berat,” ungkapnya. Hana khawatir kalau kemudian nomor kontaknya digunakan untuk melakukan penipuan. 

3. Bunga yang Mencekik 

Total nilai utangnya mencapai Rp 38 juta. Bukannya tidak ingin membayar, bunga utang pinjol yang mencekik itulah yang membuatnya kewalahan membayar.

Baca juga: Sarang Pinjol di Indekos Kasih Bunga Gila, Pinjam Sejuta Jadi 20 Juta!

Baca juga: Risiko Ngutang di Pinjol Ilegal Bisa Seret Nyawa Melayang, Laknat Banget Mending Skip Aja!

Baca juga: Cara Debt Collector Pinjol Nagih Hutang Harus Benar! Sesuai Etika Perikemanusiaan!

4. Dimaki-maki

Seorang narasumber perempuan asal Surabaya yang terjerat pinjol mengatakan saat telepon diangkat, suara seorang pria langsung memakinya dengan kata-kata kasar.

Meski begitu, Juvita tetap meladeni pria tersebut dengan sabar. Pria itu merupakan penagih utang. Dia sengaja menagih dengan kata-kata makian. Vita –sapaan Juvita– pun mendadak melunak. Suaranya semakin lirih. ”Belum bisa, Pak. Belum ada uang,” ujarnya lagi.

5. Disuruh Menjual Ginjal

Koordinator korban pinjol Sixtina Zevora Mayadianty menyatakan bahwa penagihan pinjol makin merajalela.

”Bukan hanya pelecehan seksual, salah satu korban yang saya dampingi malah disuruh menjual anaknya,” beber dia.

Bahkan, ada yang disuruh menjual ginjalnya sendiri untuk bisa membayar utang tersebut.

”Intimidasi semacam itu terus dilakukan berulang hingga korban justru makin kehilangan kemampuan membayar,” jelasnya.

Sumber:

UPDATE TERBARU