Video Pelajar Tingkatan 3 Viral Telegram dan X Twitter, Jadi Incaran Netizen di Negeri Jiran
--
BISNIS – Butuh bahan informasi terbaru? Nah, pada artikel berikut ini adalah informasi mengenai video viral Pelajar Tingkatan 3 yang tidak boleh kamu lewatkan. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini agar tidak ketinggalan informasi pentingnya!
Dewasa ini penggunaan media sosial semakin meningkat. Tidak hanya itu, terdapat berbagai jenis media sosial yang memberikan fitur layanan unggulan dan bisa dipilih sesuai dengan referensi pengguna.
Media sosial merupakan sebuah platform berbagi informasi yang saat ini sudah digunakan hampir seluruh orang yang ada di dunia. Platform tersebut dapat berbagi informasi dengan cepat dan menjadi viral. Salah satu video yang menggegerkan warganet baru-baru ini adalah sebuah video viral Pelajar Tingkatan 3 yang menjadi viral di TikTok. Lantas, kenapa video tersebut menjadi begitu viral dan banyak dicari?
Isi Video Viral Pelajar Tingkatan 3
Melansir dari berbagai sumber, sebuah video yang diduga melibatkan seorang siswi Kelas 3 telah viral di media sosial dan menarik perhatian banyak netizen di Malaysia. Video yang mulai beredar awal pekan ini telah memicu beragam reaksi dari netizen, ada yang terkejut, ada yang marah, dan tak kalah simpatik terhadap pelaku. Meskipun belum sepenuhnya diverifikasi oleh pihak berwenang, video tersebut telah memicu diskusi hangat tentang isu-isu moral, penggunaan media sosial, dan batasan privasi di kalangan remaja masa kini.
Menurut laporan awal, video tersebut diduga menunjukkan seorang siswi Kelas 3 yang terlibat dalam situasi tidak pantas sedang direkam oleh seseorang yang menggunakan ponsel. Rekaman yang berdurasi beberapa detik itu kemudian diunggah ke berbagai platform seperti TikTok, Telegram, dan X (Twitter), sebelum dengan cepat menyebar ke seluruh negeri. Dalam waktu kurang dari 24 jam, video tersebut telah ditonton ribuan kali dan menjadi salah satu topik yang paling banyak dibicarakan di media sosial.
Seorang pengguna yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa video tersebut awalnya dibagikan di sebuah grup kecil di Telegram sebelum menjadi viral. Awalnya hanya sedikit yang melihatnya, tetapi kemudian banyak yang mulai membagikannya kembali. Ada yang mengatakan ingin mencari pelakunya, ada yang mengecamnya, tetapi ada juga yang memanfaatkannya untuk mengolok-oloknya.
